BILANGAN RIIL DAN PERTIDAKSAMAAN
Dalam matematika bilangan riil atau bilangan real menyatakan
bilangan yang bisa dituliskan dalam bentuk decimal. Bilangan real meliputi bilangan
rasional, dan bilangan irasional. Bilangan irasional memiliki representasi decimal
tidak berakhir, sedangkan bilangan irasional memiliki representasi decimal tidak
berakhir namun berulang. Bilangan riil juga dapat dipresentasikan sebagai salah
satu titik dalam garis bilangan.
Sifat- sifat Bilangan Rill
·
Aksioma Medan
Bilangan
riil, beserta operasi penjumlahan dan perkalian, memenuhi aksioma berikut.
Misalkan x,ydan z merupakan anggota
himpunan bilangan riil R, dan operasi x+y merupakan
penjumlahan, serta xy merupakan perkalian. Maka:
·
Aksioma 1 (hukum komutatif): x+y = y+x, dan xy = yx
·
Aksioma 2 (hukum asosiatif): x+(y+z) = (x+y)+z dan x(yz)
= (xy)z
·
Aksioma 3 (hukum distributif): x(y+z) = (xy + xz)
·
Aksioma 4: Eksistensi unsur identitas. Terdapat dua bilangan
riil berbeda, yang dilambangkan sebagai 0 dan 1,
sehingga untuk setiap bilangan riil x kita mendapatkan 0+x=x dan 1.x=x.
·
Aksioma 5: Eksistensi negatif, atau invers terhadap penjumlahan.
Untuk setiap bilangan riil x, terdapat bilangan riil y sehingga x+y=0.
Kita dapat juga melambangkan y sebagai -x.Aksioma
6: Eksistensi resiprokal, atau invers terhadap perkalian. Untuk
setiap bilangan riil x tidak sama dengan 0, terdapat bilangan
riil y sehingga xy=1. Kita dapat
melambangkan y sebagai 1/x.
Himpunan yang memenuhi sifat-sifat ini disebut
sebagai medan, dan karena itu
aksioma di atas dinamakan sebagai aksioma medan.
·
Aksioma Urutan
Kita
akan mengasumsikan terdapat himpunan R+, yang disebut sebagai bilangan
positif yang merupakan himpunan bagian dari R.
Misalkan juga x dan y adalah anggota R+.
Himpunan bagian ini memenuhi aksioma urutan berikut ini.
o Aksioma 7: x+y dan xy merupakan
anggota R+
o Aksioma 8: Untuk
setiap x yang tidak sama dengan 0, x anggota R+ atau -x anggota R+,
tapi tidak mungkin keduanya sekaligus
o Aksioma 9: 0 bukan
anggota R+.
·
Aksioma Kelengkapan
o Aksioma 10: Setiap
himpunan bilangan riil S yang memiliki batas atas
memiliki supremum,
yakni ada suatu bilangan riil B sehingga B=sup(S).
PERTIDAKSAMAAN
Sifat-sifat
Pertidaksamaan
1.
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua
ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama
Jika a < b maka:
a + c < b + c
a – c < b – c
2.
tanda pertidaksamaan tidak berubah jika kedua
ruas dikali atau dibagi dengan bilangan positifyang
sama
Jika a < b, dan c adalah bilangan
positif, maka:
a.c < b.c
a/b < b/c
3.
tanda pertidaksamaan akan berubah jika kedua ruas
pertidaksamaan dikali atau dibagidengan bilangan negatif yang
sama
Jika a < b, dan c adalah bilangan
negatif, maka:
a.c > b.c
a/c > b/c
4. tanda pertidaksamaan tidak
berubah jika kedua ruas positif masing-masing dikuadratkan
Jika a < b; a dan b sama-sama
positif, maka: a2 < b2
Pertidaksamaan Linier
→ Variabelnya berpangkat 1
Penyelesaian:
Suku-suku yang mengandung variabel dikumpulkan di ruas kiri, dan konstanta diletakkan di ruas kanan
Contoh:
Penyelesaian:
Suku-suku yang mengandung variabel dikumpulkan di ruas kiri, dan konstanta diletakkan di ruas kanan
Contoh:
Pertidaksamaan Kuadrat
→
Variabelnya berpangkat 2
Penyelesaian:
Penyelesaian:
1. Ruas kanan dibuat
menjadi nol
2. Faktorkan
3. Tentukan harga nol,
yaitu nilai variabel yang menyebabkan nilai faktor sama dengan
nol
4. Gambar garis
bilangannya
Jika tanda pertidaksamaan ≥ atau ≤,
maka harga nol ditandai dengan titik hitam •
Jika tanda pertidaksamaan > atau
<, maka harga nol ditandai dengan titik putih °
5. Tentukan tanda (+)
atau (–) pada masing-masing interval di garis bilangan. Caranya adalah dengan
memasukkan salah satu bilangan pada interval tersebut pada persamaan di ruas
kiri.
Tanda pada garis
bilangan berselang-seling, kecuali jika ada batas rangkap (harga nol yang
muncul 2 kali atau sebanyak bilangan genap untuk pertidaksamaan tingkat tinggi),
batas rangkap tidak merubah tanda
6. Tentukan himpunan
penyelesaian
→ jika tanda
pertidaksamaan > 0 berarti daerah pada garis bilangan yang diarsir adalah
yang bertanda (+)
→ jika tanda
pertidaksamaan < 0 berarti daerah pada garis bilangan yang diarsir adalah
yang bertanda (–)
Contoh:
(2x – 1)2 ≥ (5x – 3).(x – 1) – 7
4x2 – 4x + 1 ≥ 5x2 – 5x – 3x + 3 – 7
4x2 – 4x + 1 – 5x2 + 5x + 3x – 3 + 7 ≥ 0
–x2 + 4x + 5 ≥ 0
–(x2 – 4x – 5) ≥ 0
–(x – 5).(x + 1) ≥ 0
Harga nol: x – 5 = 0 atau x + 1 = 0
x = 5 atau x = –1
(2x – 1)2 ≥ (5x – 3).(x – 1) – 7
4x2 – 4x + 1 ≥ 5x2 – 5x – 3x + 3 – 7
4x2 – 4x + 1 – 5x2 + 5x + 3x – 3 + 7 ≥ 0
–x2 + 4x + 5 ≥ 0
–(x2 – 4x – 5) ≥ 0
–(x – 5).(x + 1) ≥ 0
Harga nol: x – 5 = 0 atau x + 1 = 0
x = 5 atau x = –1
Garis bilangan:
·
menggunakan titik hitam karena tanda pertidaksamaan ≥
·
jika dimasukkan x = 0 hasilnya positif
·
karena 0 berada di antara –1 dan 5, maka daerah tersebut bernilai
positif, di kiri dan kanannya bernilai negatif
·
karena tanda pertidaksamaan ≥ 0, maka yang diarsir adalah yang positif
Pertidaksamaan Tingkat Tinggi
→ Variabel
berpangkat lebih dari 2
Penyelesaian sama dengan pertidaksamaan kuadrat
Contoh:
(2x + 1)2.(x2 – 5x + 6) < 0
(2x + 1)2.(x – 2).(x – 3) < 0
Harga nol: 2x + 1 = 0 atau x – 2 = 0 atau x – 3 = 0
x = –1/2 atau x = 2 atau x = 3
Garis bilangan:
Penyelesaian sama dengan pertidaksamaan kuadrat
Contoh:
(2x + 1)2.(x2 – 5x + 6) < 0
(2x + 1)2.(x – 2).(x – 3) < 0
Harga nol: 2x + 1 = 0 atau x – 2 = 0 atau x – 3 = 0
x = –1/2 atau x = 2 atau x = 3
Garis bilangan:
·
menggunakan titik putih
·
karena tanda pertidaksamaan <
·
jika dimasukkan x = 0 hasilnya positif
·
karena 0 berada di antara –1/2 dan 2, maka daerah tersebut bernilai
positif
·
karena –1/2 adalah batas rangkap (–1/2 muncul sebanyak 2 kali sebagai
harga nol, jadi –1/2 merupakan batas rangkap), maka di sebelah kiri –1/2 juga
bernilai positif
·
selain daerah yang dibatasi oleh batas rangkap, tanda positif dan
negatif berselang-seling
karena tanda pertidaksamaan ³ 0, maka yang diarsir adalah yang positif
Pertidaksamaan
Pecahan
→ ada pembilang dan
penyebut
Penyelesaian:
Penyelesaian:
1.
Ruas kanan dijadikan nol
2.
Samakan penyebut di ruas kiri
3.
Faktorkan pembilang dan penyebut (jika bisa)
4.
Cari nilai-nilai variabel yang menyebabkan pembilang dan penyebutnya sama
dengan nol (harga nol untuk pembilang dan penyebut)
5.
Gambar garis bilangan yang memuat semua nilai yang didapatkan pada
langkah 4
Apapun tanda
pertidaksamaannya, harga nol untuk penyebut selalu digambar dengan titik putih
(penyebut suatu pecahan tidak boleh sama dengan 0 agar pecahan tersebut
mempunyai nilai)
6.
Tentukan tanda (+) atau (–) pada masing-masing interval
Harga nol pembilang: –5x + 20 = 0
–5x = –20 → x = 4
Harga nol penyebut: x – 3 = 0 → x = 3
Garis bilangan:
→ x = 3 digambar menggunakan titik putih karena merupakan harga nol untuk penyebut
Jadi penyelesaiannya: {x | 3 < x ≤ 4}
contoh 2 :
Harga nol pembilang: x – 2 = 0 atau x + 1 = 0
x = 2 atau x = –1
Harga nol penyebut: tidak ada, karena penyebut tidak dapat difaktorkan dan jika dihitung nilai diskriminannya:
D = b2 – 4.a.c = 12 – 4.1.1 = 1 – 4 = –3
Nilai D-nya negatif, sehingga persamaan tersebut tidak mempunyai akar real
(Catatan: jika nilai D-nya tidak negatif, gunakan rumus abc untuk mendapat harga nol-nya)
Garis bilangan:
x = 2 atau x = –1
Harga nol penyebut: tidak ada, karena penyebut tidak dapat difaktorkan dan jika dihitung nilai diskriminannya:
D = b2 – 4.a.c = 12 – 4.1.1 = 1 – 4 = –3
Nilai D-nya negatif, sehingga persamaan tersebut tidak mempunyai akar real
(Catatan: jika nilai D-nya tidak negatif, gunakan rumus abc untuk mendapat harga nol-nya)
Garis bilangan:
Jadi penyelesaiannya: {x | x ≤ –1 atau x ≥ 2}
Pertidaksamaan
Irasional/Pertidaksamaan Bentuk Akar
→ variabelnya berada dalam
tanda akar
Penyelesaian:
Penyelesaian:
1.
Kuadratkan kedua ruas
2.
Jadikan ruas kanan sama dengan nol
3.
Selesaikan seperti menyelesaikan pertidaksamaan linear/kuadrat
4.
Syarat tambahan: yang berada di dalam setiap tanda akar harus ≥
0
Contoh 1:
Kuadratkan kedua ruas:
x2 – 5x – 6 < x2 – 3x + 2
x2 – 5x – 6 – x2 + 3x – 2 < 0
–2x – 8 < 0
Semua dikali –1:
2x + 8 > 0
2x > –8
x > –4
Syarat 1:
x2 – 5x – 6 ≥ 0
(x – 6).(x + 1) ≥ 0
Harga nol: x – 6 = 0 atau x + 1 = 0
x = 6 atau x = –1
Syarat 2:
x2 – 3x + 2 ≥ 0
(x – 2).(x – 1) ≥ 0
Harga nol: x – 2 = 0 atau x – 1 = 0
x = 2 atau x = 1
Garis bilangan:
Jadi penyelesaiannya: {x | –4 < x ≤ –1 atau x ≥ 6}
Pertidaksamaan Nilai Mutlak
→ variabelnya berada di dalam tanda mutlak | ….. |
(tanda mutlak selalu menghasilkan hasil yang positif, contoh: |3| = 3; |–3| = 3)
Pengertian nilai mutlak:
(tanda mutlak selalu menghasilkan hasil yang positif, contoh: |3| = 3; |–3| = 3)
Pengertian nilai mutlak:
Penyelesaian:
Jika |x| < a berarti: –a < x < a, dimana a ≥ 0
Jika |x| > a berarti: x < –a atau x > a, dimana a ≥ 0
Contoh 1:
|2x – 3| ≤ 5
berarti:
–5 ≤ 2x – 3 ≤ 5
–5 + 3 ≤ 2x ≤ 5 + 3
–2 ≤ 2x ≤ 8
Semua dibagi 2:
–1 ≤ x ≤ 4
Contoh 2:
|3x + 7| > 2
berarti:
3x + 7 < –2 atau 3x + 7 > 2
3x < –2 – 7 atau 3x > 2 – 7
x < –3 atau x > –5/3
Contoh 3:
|2x – 5| < |x + 4|
Kedua ruas dikuadratkan:
(2x – 5)2 < (x + 4)2
(2x – 5)2 – (x + 4)2 < 0
(2x – 5 + x + 4).(2x – 5 – x – 4) < 0 (Ingat! a2 – b2 = (a + b).(a – b))
(3x – 1).(x – 9) < 0
Harga nol: 3x – 1 = 0 atau x – 9 = 0
x = 1/3 atau x = 9
Garis bilangan:
Sekian
blog mengenai Bilangan Riil dan Pertidaksamaan semoga bermanfaat. Sekiann..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar