Jumat, 07 Juni 2019

FUNGSI DAN GRAFIK


FUNGSI
Secara intuitif, y dapat dipandang sebagai fungsi dari x, jika terdapat aturan dimana nilai y (tunggal) menghubungkan nilai x.
 Contoh :
1. 𝒚 =  + 𝟓
 2. 𝒚 =

FUNGSI (Lanjutan)
 Definisi : Suatu fungsi adalah suatu himpunan pasangan terurut (x,y) dimana himpunan semua nilai x disebut daerah asal (domain) dan himpunan semua nilai y = f(x) disebut daerah hasil (ko-domain) dari fungsi.
(Notasi : f : A → B)

FUNGSI (Lanjutan) Untuk contoh 1, mendefinisikan suatu fungsi (namakan fungsi itu f). Fungsi f adalah himpunan pasangan terurut (x,y) sehingga x dan y memenuhi :
 f = {(x,y)½2x 2 + 5}
 Fungsi f ini memuat pasangan terurut (0,5); (1,7); (-1,7); (2,13); (-2,13); …; (10,205), dan f memuat tak berhingga banyak pasangan terurut.

FUNGSI (Lanjutan)
1. Himpunan : A, B Î Â
2. Fungsi : y = f(x) x peubah bebas y peubah tak bebas, bergantung pada x
3. Daerah asal fungsi: Df = A = {x | fungsi f terdefinisi}
4. Daerah hasil fungsi: Wf = {y є B | y = f(x), x Î Df}

5. Grafik fungsi: {(x,y) | x Î Df , y = f(x)}








PENYAJIAN FUNGSI
Ada beberapa cara penyajian suatu fungsi yaitu :
 a. Secara verbal : dengan uraian kata-kata.
 b. Secara numerik : dengan tabel
c. Secara visual : dengan grafik
 d. Secara aljabar : dengan aturan/rumusan eksplisit

PENYAJIAN FUNGSI (Lanjutan)
a.       Secara verbal
§ Contoh biaya pengiriman surat tercatat seberat w ons adalah B(w).
§ Aturan yang digunakan di Kantor Pos adalah sebagai berikut :
§ Biaya pengiriman adalah Rp 1.000,00 untuk berat sampai satu ons, ditambah Rp 250,00 untuk setiap ons tambahan sampai 5 ons.

PENYAJIAN FUNGSI (Lanjutan)
b. Secara numerik § Contoh biaya pengiriman surat tercatat ditunjukkan pada Tabel berikut :
Berat w (dalam Ons)
Biaya B(w) (dalam Rupiah)
0 < w £ 1
1000
1 < w £ 2
1250
2 < w £ 3
1500
3 < w £ 4
1750
4 < w £ 5
2000










PENYAJIAN FUNGSI (Lanjutan)
c. Secara aljabar
 § Contoh biaya pengiriman surat tercatat dinyatakan oleh fungsi berikut : 𝑩 𝒘 = 𝟏. 𝟎𝟎𝟎, jika 𝟎 < 𝒘𝟏 𝟏. 𝟐𝟓𝟎, jika 𝟏 < 𝒘𝟐 𝟏. 𝟓𝟎𝟎, jika 𝟐 < 𝒘𝟑 𝟏. 𝟕𝟓𝟎, jika 𝟑 < 𝒘𝟒 𝟐. 𝟎𝟎𝟎, jika 𝟒 < 𝒘 5

2. Polinomial
 Bentuk umum : y = f(x) = anx n + an-1x n-1 + … + a2x 2 + a1x + a0 an , an-1 , …, a1 , a0 = konstanta n = derajad polinom (an0) Daerah asal, Df = Â

3. Fungsi Pangkat
Bentuk umum : y = f(x) = x n , n Î N Daerah asal, Df = Â

4. Fungsi Akar Bentuk umum : y = f(x) = 𝒙 𝒏 , n = 2, 3, 4, … Daerah asal dan daerah hasil : Df = [0,¥), Wf = [0,¥), jika n genap Df = Â, Wf = Â, jika n ganjil

5. Fungsi Kebalikan Bentuk umum : 𝒚 = 𝟏 𝒙 , 𝒙𝟎 Daerah asal dan daerah hasil : Df = Â - {0}, Wf = Â - {0}

6. Fungsi Rasional
 Bentuk umum : 𝒚 = 𝑷(𝒙) 𝑸(𝒙) , dengan : P, Q adalah polinom Daerah asal : Df = Â - {x½Q(x) = 0}

7. Fungsi Aljabar
Fungsi f disebut fungsi aljabar jika fungsi tersebut dapat dibuat dengan menggunakan operasi aljabar, yaitu: penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan penarikan akar, yang dimulai dengan polinom.

Catatan : Fungsi linear, polinom, fungsi pangkat, fungsi akar, fungsi balikan dan fungsi rasional adalah fungsi aljabar.

8. Fungsi Trigonometri
a. Fungsi Sinus
b. Fungsi Cosinus
c. Fungsi Tangen
d. Fungsi trigonometri lainnya.

9. Fungsi Eksponensial
Bentuk umum : 𝒚 = 𝒇 𝒙 = 𝒂 𝒙 , a > 0 Daerah asal dan daerah hasil : Df = Â, Wf = (0,¥)

10. Fungsi Logaritma
Bentuk umum : 𝒚 = 𝒇 𝒙 = 𝐥𝐨𝐠𝒂x, a > 0 Daerah asal dan daerah hasil : Df = (0,¥), Wf = Â

11. Fungsi Transenden
Fungsi transenden adalah fungsi yang bukan fungsi aljabar. Himpunan fungsi transenden mencakup fungsi trigonometri, invers trigonometri, eksponensial dan logaritma.


12.Fungsi yang terdefinisi secara sepotong-sepotong (piecewise function)
Fungsi yang terdefinisi secara sepotong-sepotong adalah fungsi dengan banyak aturan, dimana setiap aturan berlaku pada bagian tertentu dari daerah asal.

13. Fungsi genap dan fungsi ganjil Definisi: jika fungsi f memenuhi f(-x) = f(x) untuk setiap x di dalam daerah asalnya, maka f disebut fungsi genap. Catatan: Grafik fungsi genap simetri terhadap sumbu-y.

Definisi: Jika fungsi f memenuhi f(-x) = -f(x) untuk setiap x di dalam daerah asalnya, maka f disebut fungsi ganjil. Catatan : Grafik fungsi ganjil simetri terhadap titik asal.

14. Fungsi naik dan fungsi turun Definisi:
 1. Fungsi f disebut naik pada selang I, jika f(x1 ) < f(x2 ) untuk setiap x1 < x2 di I.
2. Fungsi f disebut turun pada selang I, jika f(x1 ) > f(x2 ) untuk setiap x1 < x2 di I.

BIDANG TEKNIK SIPIL
Secara umum fungsi mengatur hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hubungan antara satu variabel dengan variabel lain atau antara kumpulan variabel dengan satu variabel lain banyak dijumpai dalam bidang teknik sipil, seperti contoh beberapa fungsi berikut : BIDANG TEKNIK SIPIL 1. Hubungan antara momen lentur (Mx ) suatu penampang dengan absis penam-pang tersebut (x) pada balok sederhana sepanjang bentang (L) dengan beban merata (q) yang diberikan oleh fungsi : 𝑴𝒙 = 𝟏 𝟐 𝒒𝑳𝒙𝟏 𝟐 𝒒𝒙^2

2. Hubungan antara tegangan (s) dan regangan (e) suatu bahan yang bermodulus elastis (E) dalam batas elastis diberikan oleh fungsi : 𝝈 = 𝑬. 𝜺 BIDANG TEKNIK SIPIL (Lanjutan)

3. Hubungan antara kecepatan aliran air (v) pada saluran terbuka yang memiliki keliling basah (R), koefisien kekasaran dinding (c) dan kemiringan dasar saluran (i), diberikan oleh fungsi : 𝒗 = c

GRAFIK FUNGSI
§ Grafik fungsi adalah presentasi fungsi menggunakan gambar dengan mengacu pada sistem koordinat tertentu, misalnya koordinat kartesius, koordinat polar dan sebagainya.
§ Dengan grafik fungsi, perilaku fungsi lebih mudah diamati misalnya, apakah fungsi naik, fungsi turun, mencapai maksimum/minimum atau mencapai nol.
§ Disamping itu dengan memahami bentuk-bentuk grafik fungsi dapat membantu menemukan persamaan fungsi dari peristiwa alam yang diketahui datanya secara diskrit.

Berikut ini diberikan contoh-contoh grafik fungsi yang digunakan dalam bidang teknik sipil :

1.       Grafik fungsi gaya lintang pada balok sederhana yang mendapat beban terbagi merata sepanjang batang seperti gambar berikut :



2.       Grafik fungsi momen lentur pada balok kantilever yang mendapat beban terbagi terbagi merata seperti gambar berikut :



3.       Grafik hubungan antara defleksi puncak frame dua batang yang dianalisis secara non-linier geometri seperti gambar berikut :



4.       Grafik hubungan antara kadar air dan volume tanah pada batas-batas konsistensi seperti gambar berikut :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar